Terus terang saya bingung, harus dariman memulai menuliskan "gosip" ini. Tapi, yang pasti nulisnya dari kiri ke kanan, iya nggak ?!
Baiklah ...
Mungkin kita pernah mendengar pepatah seperti ini " sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit". Menurut saya itu adalah benar.
Begitu juga dosa-dosa yang tak terasa selalu kita lakukan. Saya percaya, saya dan anda telah berusaha menjauhi segala apa yang dilarang oleh agama (Islam) dan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dengan segenap kemampuan semisal mabuk. Namun....seberapa besarkah kita mampu menahan diri dari melakukan dosa-dosa kecil semisal "gosip" ini?.
Mungkin ada sebagian dari kita yang berkata " Kan cuma gosip, dosanya hanya kecil ?
Dari itulah coba kita simak firman Alloh SWT. dalam QS Al Hujurot ayat 12, yang artinya sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka , karena sebagiandari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang . (QS Al-Hujurat:12)
Lihatlah... Alloh SWT mengumpamakan orang yang suka menggunjing (ghibah) dengan orang yang memakan daging bangkai saudaranya sendiri.
Lalu Apakah gosip (ghibah) itu ?
Sesuai apa yang diterangkan Nabi SAW: pada Hadits Riwayat Muslim, Abu Daud : Nabi SAW bersabda :
"Tahukah kamu apa ghibah itu ? Jawab sahabat : Allahu warasuluhu a'lam (Allah dan Rasulullah yang lebih tahu). Kemudian Nabi SAW bersabda: Menceritakan hal saudaramu yang ia tidak suka diceritakan pada orang lain. Lalu Sahabat bertanya: Bagaimana jika memang benar sedemikian keadaan saudaraku itu ? Jawab Nabi SAW : "Jika benar yang kau ceritakan itu, maka itulah ghibah, tetapi jika tidak benar ceritamu itu, maka itu disebut buhtan (tuduhan palsu, fitnah) dan itu lebih besar dosanya".
Parahnya...
Gosip ini, kini tidak lagi antar satu dengan satu orang saja, namun satu dengan berjuta orang.
Kok Biza...??
Mau contohnya ? Anda tentu pernah nonton TV ? Jika anda cermat, coba hitung berapa banyak yang diajak "ngegosip" saat itu ? Jawabnya "Setiap yang lagi nonton acara itu tentunya". Betul nggak..
Parah...memang.
Lalu ada yang berkomentar lagi, "Itukan Berita"
Jika pernyataan itu sama dengan yang ada dibenak anda saat ini, menurut saya coba deh baca lagi hadits diatas.
He...he...he..
Sory Jika ada yang terluka setelah baca artikel ini.
Baiklah ...
Mungkin kita pernah mendengar pepatah seperti ini " sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit". Menurut saya itu adalah benar.
Begitu juga dosa-dosa yang tak terasa selalu kita lakukan. Saya percaya, saya dan anda telah berusaha menjauhi segala apa yang dilarang oleh agama (Islam) dan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dengan segenap kemampuan semisal mabuk. Namun....seberapa besarkah kita mampu menahan diri dari melakukan dosa-dosa kecil semisal "gosip" ini?.
Mungkin ada sebagian dari kita yang berkata " Kan cuma gosip, dosanya hanya kecil ?
Dari itulah coba kita simak firman Alloh SWT. dalam QS Al Hujurot ayat 12, yang artinya sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka , karena sebagiandari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang . (QS Al-Hujurat:12)
Lihatlah... Alloh SWT mengumpamakan orang yang suka menggunjing (ghibah) dengan orang yang memakan daging bangkai saudaranya sendiri.
Lalu Apakah gosip (ghibah) itu ?
Sesuai apa yang diterangkan Nabi SAW: pada Hadits Riwayat Muslim, Abu Daud : Nabi SAW bersabda :
"Tahukah kamu apa ghibah itu ? Jawab sahabat : Allahu warasuluhu a'lam (Allah dan Rasulullah yang lebih tahu). Kemudian Nabi SAW bersabda: Menceritakan hal saudaramu yang ia tidak suka diceritakan pada orang lain. Lalu Sahabat bertanya: Bagaimana jika memang benar sedemikian keadaan saudaraku itu ? Jawab Nabi SAW : "Jika benar yang kau ceritakan itu, maka itulah ghibah, tetapi jika tidak benar ceritamu itu, maka itu disebut buhtan (tuduhan palsu, fitnah) dan itu lebih besar dosanya".
Parahnya...
Gosip ini, kini tidak lagi antar satu dengan satu orang saja, namun satu dengan berjuta orang.
Kok Biza...??
Mau contohnya ? Anda tentu pernah nonton TV ? Jika anda cermat, coba hitung berapa banyak yang diajak "ngegosip" saat itu ? Jawabnya "Setiap yang lagi nonton acara itu tentunya". Betul nggak..
Parah...memang.
Lalu ada yang berkomentar lagi, "Itukan Berita"
Jika pernyataan itu sama dengan yang ada dibenak anda saat ini, menurut saya coba deh baca lagi hadits diatas.
He...he...he..
Sory Jika ada yang terluka setelah baca artikel ini.
0 komentar:
Post a Comment
Jika anda tertarik, muak, atau bahkan tidak setuju dengan artikel ini, silahkan tuliskan komentar anda di kotak komentar yang disediakan.