Darwinisme Terbantahkan


KATA PENGANTAR

Siapa pun yang mencari jawaban dari pertanyaan bagaimana makhluk hidup, termasuk dirinya sendiri, muncul menjadi ada, akan mendapatkan dua penjelasan yang berbeda. Yang pertama adalah “penciptaan”, yaitu gagasan bahwa semua makhluk hidup muncul menjadi ada sebagai hasil dari sebuah rancangan cerdas. Penjelasan kedua adalah teori “evolusi”, yang menyatakan bahwa makhluk hidup bukanlah hasil dari rancangan cerdas, tetapi dari sebab-sebab yang serba kebetulan dan proses alamiah.

Selama satu setengah abad hingga sekarang, teori evolusi telah menerima dukungan luas dari masyarakat ilmiah. Ilmu biologi diterangkan dengan penjelasan-penjelasan berdasarkan pemikiran evolusionis. Itulah mengapa, antara kedua penjelasan mengenai penciptaan dan evolusi, kebanyakan orang menganggap penjelasan evolusionis sebagai yang ilmiah. Berdasarkan hal itu, mereka mempercayai evolusi sebagai sebuah teori yang didukung oleh temuan-temuan ilmiah yang didapatkan melalui pengamatan, sementara penciptaan dianggap sebagai kepercayaan yang didasarkan pada keimanan. Meskipun demikian, pada kenyataannya temuan-temuan ilmiah tidak mendukung teori evolusi. Sejumlah temuan khususnya dalam dua dasawarsa terakhir justru secara terbuka bertentangan dengan anggapan dasar dari teori ini. Berbagai cabang ilmu pengetahuan, seperti paleontologi[a], biokimia, genetika populasi, anatomi perbandingan dan biofisika, menunjukkan bahwa proses-proses alamiah dan dampak dari peristiwa-peristiwa kebetulan tidak bisa menjelaskan asal usul kehidupan, sebagaimana yang dikemukakan teori evolusi.

Dalam buku ini, kita akan mengkaji krisis ilmiah yang dihadapi oleh teori evolusi. Karya ini semata-mata didasarkan pada temuan-temuan ilmiah. Mereka yang mendukung teori evolusi dengan mengatasnamakan kebenaran ilmiah harus menghadapi temuan-temuan ini serta mempertanyakan berbagai anggapan yang selama ini mereka pegang. Penolakan untuk melakukan hal ini akan berarti mengakui secara terbuka bahwa kesetiaan mereka pada teori evolusi lebih bersifat dogmatis [b] dari pada ilmiah.

----------------------------------
Catatan:

a] Paleontologi: ilmu yang mempelajari tentang fosil.
b] Dogmatis: berkaitan dengan pernyataan, pendapat, dsb. yang dinyatakan seolah sebagai sesuatu yang benar, dapat dipercaya dan tidak perlu diperdebatkan lagi; atau sesuatu yang lebih bersifat dugaan daripada pengamatan indrawi.



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url





sr7themes.eu.org
New Info!

Kini Database ESET Offline telah admin update. Anda bisa mendapatkannya gratis disini. Silahkan klik link download dibawah ini.