Lulusan Aliyah, Kacian Banget Dech.. Nasibmu.
Berduyun-duyun para PENCAKER mendatangi instansi-instansi pemerintahan demi mengikuti tes yang akan dilaksanakan di instansi pemerintahan tersebut. Dengan berbekal pengalaman dan ijazah dan pastinya rasa "PD" mereka memberanikan diri (Nekad gitu lhooo...) menyodorkan berkas ke Panitia. Tentunya berharap akan diterima.
Satu persatu diperiksa, pertama diukur tinggi badan, kedua ditanyai lulusan apa/mana. Yang lulusan SMA/SMK/D3/S1 aman, tapi yang Aliyah Kok nggak ya.... ( TANYA KENAPA....???) Jika lulus menjalani dua "rintangan" tersebut maka langsung diarahkan ke meja komputer untuk tes lagi.
Satu persatu diperiksa, pertama diukur tinggi badan, kedua ditanyai lulusan apa/mana. Yang lulusan SMA/SMK/D3/S1 aman, tapi yang Aliyah Kok nggak ya.... ( TANYA KENAPA....???) Jika lulus menjalani dua "rintangan" tersebut maka langsung diarahkan ke meja komputer untuk tes lagi.
Sidik punya sidik ternyata diinstansi tersebut (maksudnya pusatnya) memang nggak menerima LULUSAN ALIYAH (Ooo..gitu !!??)
"Tapi mengapa harus ada "diskriminasi" seperti ini ?" Kata temen ku ( Jika ada yang bisa njawab, tulis jawabanmu dengan singkat dan padat ! ) hehehe....
Lalu bagaimana dengan Depag sebagai atasan sekolah-sekolah seperti MA/MAN ini? Seharusnya merasa gak enak (walaupun dikit) sebab anak yang jebolan MA/MAN yang merupakan bawahannya ditolak ?
Tapi.......
Lagi-lagi TANYA KENAPA...!!???